Total Tayangan Halaman

Jumat, 26 Agustus 2011

"Nak Ikhlaskanlah...


Sore sudah kujelang..
.
Awan yang berwarna indah pelan-pelan berubah..
Kabut hitam seolah datang dengan garang..
Yang ingin menggeser Kilau sejuk dipadang oleh mata...



Tiba-tiba petir menyambar pepohonan yang rindang

Bunyi detumnya menggetarkan para umat yang sedang berlenggang..
Takkala burung-burung berkicau merdu langsung terdiam lari terkatung-katung...
Kemudian turunlah hujan lebat tak bersahabat mengisyaratkan sesuatu yang menghilang...




Ternyata...
 Sang Ayah baik hati telah berpulang ke Rahmatullah...
 Dan Aku terdiam sambil berbisik lirih.."Subhannallah....
 Sungguh kampung kedamaian tlah gelisah..
 Dan Semua makmum berusaha tabah...

Ya Allah.!!!.Pasti..
 Dua buah hati kecil itu pasti meronta-ronta..
 Takkala mereka mengetahuinya..
 Karena mereka sibuk demi obat Sang Ayahnya...
 Dengan semangat tuk bisa melihat senyuman dari Sang penjaga hatinya....


Ternyata benar..
Mereka berlari dan jatuh saat bendara kuning berkibar diujung jalan rumahnya..
Menangis dan berteriak memanggil orang yang paling dicintainya..
Seolah-olah tetesan air mata tak sebanding dengan air hujan-Nya...
Terdenger rintihan keras ditelingaku..."Ayah aku dan adik  ikut siapa..??..

Sesungguh mereka sebatang kara..."


Tiba-tiba ..
 Seorang berwajah tua mendekatinya...sambil berkata...
 "Nak Ikhlaskanlah Ayahmu..
 "Karena Allah Swt sangat menyayanginya..
 "Tabahkalah hatimu nak,,Allah swt pasti memberi jalan terbaik buatmu...


Dalam hatiku..aku hanya bisa berdo'a untuk beliau..
Dan semampunya ku menolong hidup wajah masa depan bangsa...


 By Toyezz.. 

Itulah Rinduku...


Bisikan malam telah membuat aku jenuh saat aku mengingatnya..
Daun-daun jatuh tetap dimataku dengan emosi..
Seakan-akan  menampar wajah sebuah senja..
Terjungkal jatuh dan terdiam seolah aku telanjang diri..


Dan..
Kurebahkan tubuhku demi kedamaian bathinku..
Kucari kain penutup luka agar tak merata kejiwa saudaraku..
Tetapi yang ada hanya kafan sisa jenazah tua bisu..
Dengan aroma bijak nan sendu...


Ternyata..
Tlah bisa mengobatiku..
walaupun tak tahu esok kan muncul dibenakku..
Sebuah kesiksaan bathin kerinduan yang membelengguku..
Seperti anak burung menanti sang induk ditahta perunggu...



Itulah rinduku...
Becampur dengan debu..
Dan kubutuhkan kamu datang walaupun hanya bayangan semu..
Maafkan aku tlah merindukanmu..!!!




By Ananda Toyezz Priyo P...

Kemanakah Aku Nanti...


Senja sore sudah tertutup sudah...
Petualang kecil berdawai bahagia membuang sejenak rasa gelisah..
Karena digengam tangannya ada sebuah jerih payah yang berupa upah...
Dan terpancar diwajahnya sebuah  keharuan tuk bisa merayakan hari kemenangan yang merekah...

Karena Ia telah selesai berkerja...

Namun...!!..
 Ia hanya terdiam..
Seperti batu yang legam.. 
Ia menetaskan air mata ditepian malam..
Karena Ia tak tahu kemana dan dimana  menempatkan jiwa pada lebaran esok tanpa merasakan panjangnya kelam...



Karena Ia dari Lahir terbungkus rumah kasih sayang Tuhan....
Hari-harinya dipenuhi sekumpulan anak surga yang terbuang dari liku-liku kehidupan... 


Akupun juga terdiam setelah melihat lukisan sang petualang duduk diperaduan dunia...
Yang aku rasakan.."Mengapa diusia dini ia begitu sengsara...???..
Tetapi hati putihku berkata.."Ia sudah digariskan oleh Yang Maha Esa... 
 Dan  Aku hanya berdo'a tuk mereka semua...

A
K
U

B
U
K
A
N

K
A
M
U
..................


By Toyezz..

Kita Semua Sama..


Tlah cukup sudah nama-nama ditautan hati..
 Mereka slalu memberi arti..
 Mereka selalu memberi yang aku ingini...
 Karena mereka slalu memberi inspirasi...

Namun...
Kadang hati merasakan keluh kesahnya..
Menangis bathin seperti hujan deras yang tak berhenti sepanjang masa..
Dikala mereka tersandung api dan air dihidupnya..
 Karena mereka berperang melawan dunia yang dianggap kejam kepadanya...


Tetapi..
Meraka punya semangat juang..Mereka bisa berpikir panjang..
Yang kadangkala melebih akal dewasanya orang.... 
Hingga aku pun kadang takjub karena hasil kerjanya...
walaupun cuman sederhana...

Karena mereka hanya anak lugu dan lembut Titipan Esa...

Dan..
Jeratan..
Kehidupan..Tak dirasakan...

Aku..
Akan berusaha tanpa jemu..
Karena mereka sama dengan aku..
Tanpa melihat siapa dan dari mana asalnya itu...

Karena juga mereka mahluk yang dimuliakan oleh Allah swt.. 
Do'aku slalu menyertainya...


Derajat..
Martabat..
Bukanlah ukuran bagi manusia yang ta'at..
Yang penting  harus kita melangkah bersama demi kemajuan insan tuk menjadi pesat... 


______Senyuman Mereka Sungguh Berharga__________


By Toyezz..(Mohon maaf bila salah kata dan tulisan yang Tidak berkenan)